Zetsche mengatakan, Palmer akan hilang dari kesepakatan yang dibuat antara Daimler dengan Renault-Nissan, tetapi hadir bersama Aston Martin.
"Sekarang tinggal bagaimana keputusan CEO baru untuk mengembangkan strategi Aston Martin ke depan. Kami sangat terbuka secara fundamental untuk semua pembicaraan," beber Zetsche dilansir Automotive News Europe (10/9/2014).
Sejumlah pengamat berpendapat, perpindahan Palmer dari Renault-Nissan akan menjadi kehilangan sosok yang penting, tetapi menjadi titik baru bagi Aston Martin. Merek asli Inggris itu, bahkan sudah menyiapkan peluncuran model baru dengan pasokan mesin dari Daimler, berkat kepemilikan saham 4 persen oleh induk perusahaan Mercedes-Benz tersebut.
Sejumlah informasi internal perusahaan mengatakan, Palmer tidak sukses meyakinkan bosnya, Carlos Ghosn di Renault-Nissan untuk ikut investasi di Aston Martin. Hal ini juga yang menjadi salah satu pemicu Palmer keluar dari perusahaan.
Pada Mei 2013 lalu, taipan asal Italia Andre Bonomi, pemilik perusahaan investasi Investindustrial, membeli 37,5 persen saham Aston Martin senilai 241 juta dollar AS dari konsorsium pemilik asal Kuwait, Investment Dar dan Adeem Investment.
Dua bulan kemudian, Aston mengumumkan rencana untuk mengembangkan mesin V8 baru dengan rumah modifikasi resmi Mercedes-Benz, AMG. Mereka juga sepakat untuk saling membantu dalam kebutuhan komponen kelistrikan kendaraan.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Pendekatan Kerjasama Daimler dan Aston Martin Berlanjut di blog Xeheroxy Cowelylu jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.